download disini
http://www.ziddu.com/download/17214428/pptSKdanKDSMAkelasXI.rar.html
Minggu, 06 November 2011
Media Pembelajaran Biologi SMA XI
SMA kelas XI
Standar Kompetensi : Siswa mampu menganalisis sistem organ pada organisme tertentu serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta aplikasinya pada sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat (salingtemas).
Kompetensi Dasar : Mengkaitakan struktur, fungsi, proses dan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.
Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium.
Anatomi reproduksi laki-laki
Pada sebagian besar spesies mamalia, termasuk manusia, organ reproduksi eksternal jantan adalah skrotum dan penis. Organ reproduksi internal terdiri atas gonad yang menghasilkan gamet (sel-sel sperma) dan hormon, kelenjar aksesoris yang mensekresikan produk yang esensial bagi pergerakan sperma, dan sekumpulan duktus yang membawa sperma dan sekresi glandular.
Anatomi reproduksi perempuan
Struktur reproduksi eksternal perempuan adalah klitoris dan dua buah pasang labia yang mengelilingi klitoris dan lubang vagina. Organ reproduksi internal terdiri dari sepasang gonad dan sebuah sistem yang terdiri dari duktus dan ruangan untuk menghantar gamet dan menampung emberio dan fetus.
Sistem reproduksi manusia
1. Menstruasi
Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus.
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.
Siklus menstruasi dibagi atas empat fase.
a. Fase menstruasi
Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7.
b. Fase praovulasi
Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13.
c. Fase ovulasi
Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan.
Menentukan masa subur
Beberapa metode dalam menentukan masa subur dapat dilihat dengan beberapa cara:
· Perubahan Periode Menstruasi
· Perubahan Lendir Servik
· Perubahan Suhu Basal Tubuh
d. Fase pascaovulasi
Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi kembali.
2. Ovulasi
Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium. Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini, didnding rahim menjadi tebal seperti spon penuh dengan pembuluh darah yang siap menerima zigot.
3. Fertilisasi dan kehamilan
Fertilisasi (pembuahan) adalah proses bertemunya spermatozoa dengan ovum. Pertemuan keduanya terjadi di tuba fallopii. Hasil fertilisasi disebut zigot. Zigot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya. Pada saat 32 sel disebut morula. Kemudian morula berubah bentuk menjadi blastosit yaitu bola padat yang membentuk suatu rongga yang diisi oleh cairan yang dikelurkan oleh tuba fallopi. Rongga ini disebut blastosoel. Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta), sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus).
Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi, blastosit sampai di rongga uterus, hormon progesteron merangsang pertumbuhan uterus, dindingnya tebal, lunak, banyak mengandung pembuluh darah, serta mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk) sebagai makanan embrio.
Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel pada dinding uterus (melakukan implantasi) dan melepaskan hormon korionik gonadotropin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara menstrimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya berjonjot dengan tujuan memperluas daerah penyerapan makanan. Embrio telah kuat menempel setelah hari ke-12 dari fertilisasi.
· Pembuatan Lapisan Lembaga
Setelah hari ke-12, tampak dua lapisan jaringan di sebelah luar disebut ektoderm, di sebelah dalam endoderm. Endoderm tumbuh ke dalam blastosoel membentuk bulatan penuh. Dengan demikian terbentuklah usus primitif dan kemudian terbentuk Pula kantung kuning telur (Yolk Sac) yang membungkus kuning telur. Pada manusia, kantung ini tidak berguna, maka tidak berkembang, tetapi kantung ini sangat berguna pada hewan ovipar (bertelur), karena kantung ini berisi persediaan makanan bagi embrio.
Setelah hari ke-12, tampak dua lapisan jaringan di sebelah luar disebut ektoderm, di sebelah dalam endoderm. Endoderm tumbuh ke dalam blastosoel membentuk bulatan penuh. Dengan demikian terbentuklah usus primitif dan kemudian terbentuk Pula kantung kuning telur (Yolk Sac) yang membungkus kuning telur. Pada manusia, kantung ini tidak berguna, maka tidak berkembang, tetapi kantung ini sangat berguna pada hewan ovipar (bertelur), karena kantung ini berisi persediaan makanan bagi embrio.
Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan mesoderm. Ketiga lapisan tersebut merupakan lapisan lembaga (Germ Layer). Semua bagian tubuh manusia akan dibentuk oleh ketiga lapisan tersebut. Ektoderm akan membentuk epidermis kulit dan sistem saraf, endoderm membentuk saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan, mesoderm membentuk antara lain rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi dan sistem reproduksi.
· Membran (Lapisan Embrio)
Terdapat 4 macam membran embrio, yaitu :
Terdapat 4 macam membran embrio, yaitu :
a. Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)
Kantung kuning telur merupakan pelebaran endodermis berisi persediaan makanan bagi hewan ovipar, pada manusia hanya terdapat sedikit dan tidak berguna.
Kantung kuning telur merupakan pelebaran endodermis berisi persediaan makanan bagi hewan ovipar, pada manusia hanya terdapat sedikit dan tidak berguna.
b. Amnion
Amnion merupakan kantung yang berisi cairan tempat embrio mengapung, gunanya melindungi janin dari tekanan atau benturan.
Amnion merupakan kantung yang berisi cairan tempat embrio mengapung, gunanya melindungi janin dari tekanan atau benturan.
c. Alantois
Pada alantois berfungsi sebagai organ respirasi dan pembuangan sisa metabolisme. Pada mammalia dan manusia, alantois merupakan kantung kecil dan masuk ke dalam jaringan tangkai badan, yaitu bagian yang akan berkembang menjadi tall pusat.
Pada alantois berfungsi sebagai organ respirasi dan pembuangan sisa metabolisme. Pada mammalia dan manusia, alantois merupakan kantung kecil dan masuk ke dalam jaringan tangkai badan, yaitu bagian yang akan berkembang menjadi tall pusat.
d. Korion
Korion adalah dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan trofoblas. Jonjot korion menghilang pada hari ke-28, kecuali pada bagian tangkai badan, pada tangkai badan jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding uterus membentuk ari-ari (plasenta). Setelah semua membran dan plasenta terbentuk maka embrio disebut janin/fetus.
Korion adalah dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan trofoblas. Jonjot korion menghilang pada hari ke-28, kecuali pada bagian tangkai badan, pada tangkai badan jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding uterus membentuk ari-ari (plasenta). Setelah semua membran dan plasenta terbentuk maka embrio disebut janin/fetus.
· Plasenta atau Ari-Ari
Plasenta atau ari-ari berbentuk seperti cakram dengn garis tengah 20 cm, dan tebal 2,5 cm. Ukuran ini dicapai pada waktu bayi akan lahir tetapi pada waktu hari 28 setelah fertilisasi, plasenta berukuran kurang dari 1 mm. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, makanan dan zat sisa antara ibu dan fetus. Pada sistem hubungan plasenta, darah ibu tidak pernah berhubungan dengan darah janin, meskipun begitu virus dan bakteri dapat melalui penghalang (barier) berupa jaringan ikat dan masuk ke dalam darah janin.
Plasenta atau ari-ari berbentuk seperti cakram dengn garis tengah 20 cm, dan tebal 2,5 cm. Ukuran ini dicapai pada waktu bayi akan lahir tetapi pada waktu hari 28 setelah fertilisasi, plasenta berukuran kurang dari 1 mm. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, makanan dan zat sisa antara ibu dan fetus. Pada sistem hubungan plasenta, darah ibu tidak pernah berhubungan dengan darah janin, meskipun begitu virus dan bakteri dapat melalui penghalang (barier) berupa jaringan ikat dan masuk ke dalam darah janin.
1. Kesehatan reproduksi
Salah satu bentuk pencegahan alat reproduksi dari bahaya virus dan bakteri serta fertilisasi/kehamilan ialah dengan menggunakan kontrasepsi. Selain itu juga dapat menggunakan cara sterilisasi. sterilisasi adalah pencegahan pelepasan gamet secara permanen. Pengikatan tuba falopi pada perempuan, yaitu pengikatan salah satu oviduk untuk mencegah telur bergerak menuju ke dalam uterus. Vasektomi adalah pemotongan vas deferens pada laki-laki untuk mencegah sperma memasuki uretra.
Berikut ini adalah macam-macam gangguan sistem reproduksi :
a. Aids
AIDS kepanjangan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome Penyakit AIDS disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang system kekebalan tubuh manusia, sehingga penderita AIDS menjadi rentan terhadap berbagai infeksi. Penyakit Flu bisa membuat penderita AIDS meninggal.
b. Kanker payudara
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.
c. Gonorhoea ( Kencing Nanah)
Gonorhoea adalah penyakit infeksi yang menyerang pada alat kelamin (genitalia). Penyaki ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala penyakit ini adalah rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing, serta keputihan berwarna kuning hijau pada wanita. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual.Bayi juga dapat tertular penyakit ini melalui proses persalinan. Penyakit ini dapat menyebabkan kebuataan pada bayi yang baru lahir.
d. Sifilis
Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual atau hubungan badaniah yang intim (ciuman), transfusi darah, penularan oleh ibu pada janin melalui plasenta. Gejala awal penyakit ini adalah borok pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya pada daerah sekitar kelamin. Penyakit ini dapat menyebar dan menyerang organ-organ tubuh lainnya, kemudian menimbulkan kerusakan pada organ tersebut.
e. Herpes Simplex Genitalis
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simplex tipe II, yang menyerang kulit di daerah genitalia luar, anus, dan vagina. Gejala penyakit ini berupa gatal-gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Pada daerah tersebut kemudian timbul beberapa lepuh kecil-kecil, selanjutnya lepuh menjadi pecah dan menimbulkan luka. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual dan dapat pula ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya. Penyakit herpes sulit sekali sembuh dan sering kambuh setelah beberapa bulan/tahun.
(http://dahlanforum.wordpress.com/2009/10/30/gangguan-sistem-reproduksi/)
Senin, 17 Oktober 2011
Selasa, 13 September 2011
Protozoa Parasit Pada Darah (plasmodium malariae dan plasmodium ovale)
Parasitisme
Mencakup setiap hubungan timbal balik suatu spesies dengan spesies lain untuk kelangsungan hidupnya. Dalam hal tersebut, satu jenis jasad/parasit mendapat makanan dan lindungan jasad lain yang dirugikan dan mungkin dibunuhnya.
Parasit Malaria
Penyakit malaria telah diketahui sejak zaman yunani. Ciri-ciri penyakit malaria jelas dan mudah dikenali, karena demam yang naik turun dan teratur disertai menggigil.
Meskipun penyakit ini telah diketahui sejak lama, penyebabnya belum diketahui. Dahulu diduga bahwa penyakit ini disebabkan oleh hukuman dari dewa-dewa karena waktu itu ada wabah di sekitar kota Roma. Ternyata penyakit ini banyak terdapat di daerah-daerah rawa yang mengeluarkan bau busuk disekitarnya, makanya penyakit ini disebut “malaria”.
Baru pada abad ke-19, laveran melihat “bentuk pisang dalam darah seorang penderita maria. Kemudian diketahui bahwa malaria ditularkan oleh nyamuk yang banyak terdapat di rawa-rawa. Parasit malaria termasuk genus plasmodium. Pada manusia terdapat 4 spesies, yaitu plasmodium vivax, plasmodium falciparum, plasmodium malariae, dan plasmodium ovale.
Dalam pembahasan selanjutnya akan lebih difokuskan membahas mengenai plasmodium malariae dan plasmodium ovale.
A. Plasmodium malariae
Plasmodium malariae adalah penyebab malaria malariae atau malaria kuartana karena serangan demam berulang pada tiap hari keempat. Penyakit malaria kuartana meluas meliputi daerah tropis maupun daerah subtropis, tetapi frekuensi penyakit ini di beberapa daerah cenderung rendah.
Kerajaan : Protista
Filum : Apicomplexa
Kelas : Aconoidasida
Ordo : Haemosporida
Famili : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
Spesies : P. malari
Filum : Apicomplexa
Kelas : Aconoidasida
Ordo : Haemosporida
Famili : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
Spesies : P. malari
· Morfologi dan anatomi
Plasmodium malariae berbentuk pita dan melintang sepanjang sel darah merah. Pigmen kasar dan berwarna tengguili hitam. Tropozoit muda dari plasmodium malariae memiliki ciri-ciri : berbentuk cincin, Protoplasma biru tua, Kromatin kecil, Pigmen kehitaman di pinggir protoplasma dan terdapat bintik Ziemann.
Sedangkan Tropozit tua memiliki ciri-ciri Bentuk oval, pigmennya tersusun di pinggir, kadang ditemukan protoplasma berbentuk pita pada Skizon muda. Pada skizon muda ditemukan ciri-ciri: bentuk oval, kromatin membelah dan ditemukan titik Schuffner, setelah menjadi skizon tua kromatin membelah menjadi 6-12 membentuk karangan yang akan menjadi plasmodium malariae.
· Siklus hidup
Di dalam tubuh manusia dan nyamuk Anopheles berlangsung daur hidup plasmodium. Manusia merupakan hospes perantara tempat berlangsungnya daur hidup seksual, sedangkan di dalam tubuh nyamuk berlangsung hidup seksual. Berikut adalah macam-macam tahap aseksual :
1. Tahap skizogon preeritrositik ialah lamanya tahap ini susah ditentukan dan berlangsung di dalam se-sel hati.
2. Tahap skizogoni eksoeritrositik merupakan sumber pembentukan stadium aseksual parasit yang menjadi penyebab terjadinya kekambuhan pada malaria dan berlangsung di dalam se-sel hati.
3. Tahap skizogoni eritrositik ialah tahap ini berlangsung setiap 72 jam dan berlangsung di dalam sel-sel eritrosit.
4. Tahap gametogoni, setelah terbentuk pada tahap skizogoni eritrositik, kemudian berkembang pada tahap gametogoni dan berlangsung di dalam se-sel eritrosit.
Daur pra-eritrosit pertama kali ditemukan pada simpanse. Inokulasi sporozoit plasmodium malariae karena tusukan nyamuk Anopheles dan membuktikan stadium pra-eritrosit plasmodium malariae.
Siklus hidup dari penyakit malaria ini adalah sebagai berikut : nyamuk anopheles betina yang mengandung bibit penyakit, menyerang manusia yang sehat, segera sporozoit memasuki sel-sel parenkim limpa, bentuk seperti amoeba yang disebut dengan trophozoit memasuki sel-sel darah dan mengadakan pembelahan. Tiap trophozoit berubah menjadi schizon, kemudian mengadakan pembelahan dan berubah menjadi 6 – 36 anak yang disebut dengan merozoit. Pembelahan thropozoit menjadi merozoit terjadi didalam eritrosit ( sel darah merah). Pada sel darah merah yang mengandung merozoit pecah, sehingga merozoit menyebar dalam plasma darah setelah lebih kurang 10 hari jumlah parasit menjadi cukup banyak. Pada saat merozoit lepas dari sebuah sel eritrosit yang sudah pecah akan menyebabkan demam pada penderita (hospes), hal ini dikarenakan tersebarnya toksin yang disebarkan oleh plasmodium malariae.
· Sifat patogen
Setelah tubuh digigit oleh nyamuk yang membawa patogen plasmodium malariae, tubuh mengalami masa inkubasi yang berlangsung selama 18 hari dan kadang-kadang sampai 30-40 hari. Serangan demam lebih teratur dan terjadi pada sore hari. Parasit plasmodium malariae cenderung menginfeksi sel darah merah yang lebih tua, selain itu dapat juga menimbulkan kelainan ginjal yang dapat bersifat menahun dan disertai tanda-tanda dengan gejala lebih berat dan kemungkinan kesembuhannya yang buruk atau belum jelas.
Semua stadium parasit aseksual terdapat dalam peredaran darah tepi pada waktu yang bersamaan. Stadium aseksual daur eritrosit dapat bertahan di dalam tubuh, dalam beberapa hal parasit-parasit ini dilindungi oleh sistem kekebalan selular dan hormonal tubuh manusia.
· Pencegahan dan penanggulangan
Pencegahannya ialah menjaga lingkungan tetap sehat dan bebas dari nyamuk perantara penyakit. Selain itu kebersihan badan juga diperhatikan sehingga dapat terhindar dari penyakit malaria. Selain itu, dilakukan pencegahan perorangan maupun masyarakat. Pembenrantasan nyamuk Anopheles dengan menggunakan insektisida yang sesuai dan secara teratur. Gigitan nyamuk dapat dicegah dengan tidur menggunakan kelambu atau lotion anti nyamuk.
Penanggulangannya ialah dengan melakukan pengobatan secara intensif, karena bila tampa pengobatan, infeksi ini dapat berlangsung sangat lama dan dapat menginfeksi hingga 30-50 tahun sesudah infeksi. Pengobatannya ialah dengan mengkonsumsi obat klorokuin dan primakuin.
B. Plasmodium ovale
Penyebab penyakit malaria ovale tertiana (limpa), dengan gejala demam lebih ringan dari pada malaria tertiana yang disebabkan oleh plasmodium vivax. Dengan masa sporulasi 48 jam. Tetapi plasmodium ini tidak ditemukan di Indonesia.
Kerajaan : Protista
Filum : Apicomplexa
Kelas : Aconoidasida
Ordo : Haemosporida
Famili : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
Spesies : P. ovale
Filum : Apicomplexa
Kelas : Aconoidasida
Ordo : Haemosporida
Famili : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
Spesies : P. ovale
· Morfologi dan anatomi
Bentuk stradium trofozoit ialah sel darah merah memebesar dan berbentuk lonjong, satu atau kedua ujung sel darah merah berbatas serta tidak teratur, pinggir eritrosit bergerigi, dan terdapat titik james. Titik james tampak nyata, trofozoit tidak aktif. Skizon plasmodim ovale mempunyai ukuran 6 mikron, mengisi tiga perempat bagian dari eritrosit yang terinfeksi dan agak membesar ukurannya. Terdapat 8 buah merozoit yang susunannya tidak teratur.
Stadium makrogametosit berbentuk bulat, mempunyai inti kecil, dan sitoplasma berwarna biru. Stadium mikrogametosit mempunyai inti difus, sitoplasma berwarna pucat kemerah-merahan, dan berbantuk bulat.
· Siklus hidup
Seperti pada daur plasmodium malariae, daur plasmodium ovale juga mengalami daur hidup seksual dan aseksual. Daur aseksual plasmodium ovale yaitu :
1. Tahap skizogon preeritrositik, tahap ini berlangsung selama 9 hari dan berlangsung di dalam sel-sel hati.
2. Tahap skizogoni eksoeritrositik merupakan sumber pembentukan stadium aseksual parasit yang menjadi penyebab terjadinya kekambuhan pada malaria dan berlangsung di dalam se-sel hati.
3. Tahap skizogoni eritrositik, tahap ini berlangsung selama 48 jam dan berlangsung di dalam sel-sel eritrosit.
4. Tahap gametogoni, setelah terbentuk pada tahap skizogoni eritrositik, kemudian berkembang pada tahap gametogoni dan berlangsung di dalam se-sel eritrosit.
Nyamuk anopheles menginfeksi plasmodium ovale ke dalam tubuh manusia dan memerlukan waktu 12-14 hari pada suhu 27oC. Siklus diluar sel darah merah atau eksoeritrositer ini berlangsung dalam hati. plasmodium ovale ada yang ditemukan dalam didalam sel hati yang di sebut hipnozoit. Hipnozoit ini merupakan suatu fase dalam siklus hidup parasit yang nantinya dapat menyebabkan kambuh atau rekurensi (long termrelapse).
· Sifat patogen
Plasmodium ovale menyerang sel hati dan eritrosit. Parasit sering tetap berada dalam darah dan mudah ditekan oleh spesies lain yang lebih virulen (jahat). Parasit ini baru akan tampak lagi setelah spesies lain lenyap.
· Pencegahan dan penanggulangan
Pencegahannya dengan menjaga pola hidup sehat, dimulai dari kebersihan diri sendiri dan lingkungan. Seperti pencegahan pada plasmodium malariae, pencegahan plasmodium ovale juga dilakukan perorangan maupun masyarakat. Pembenrantasan nyamuk Anopheles dengan menggunakan insektisida yang sesuai dan secara teratur. Gigitan nyamuk dapat dicegah dengan tidur menggunakan kelambu atau lotion anti nyamuk.
Penderita penyakit akibat plasmodium ovale dapat sembuh dengan sendirinya dan tampa pengobatan karena penyakit ini termasuk penyakit ringan. Tetapi bila ingin benar-benar terbebas dari plasmodium ovale dapat melakukan pengobatan dengan obat klorokuin dan primakuin.
Langganan:
Postingan (Atom)